duadetik: Wisata
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Januari 2025

PT Ammar Wisata Utama Buka Paket Tour Asia Tenggara Juni 2025

Foto saat di Singapore (dok.duadetik)

JAKARTA | duadetik – PT Ammar Wisata Utama, sebuah perusahaan tour & travel terpercaya, kembali membuka paket wisata Asia Tenggara yang akan dimulai pada Juni 2025. Perusahaan yang dimiliki oleh H. Choirudin dan Hj. Chodijah ini menawarkan perjalanan seru ke tiga negara populer: Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Berlokasi di Jl. Balai Rakyat No. 11 RT 11 RW 07, Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur, PT Ammar Wisata Utama telah berpengalaman dalam mengelola perjalanan wisata Asia Tenggara sejak 2019. Dengan didukung tim yang profesional, perjalanan selama 6 hari ini menjanjikan pengalaman tak terlupakan bagi para peserta.

Detail Fasilitas yang Ditawarkan:

  • Transportasi: Tiket pesawat pulang pergi (PP).
  • Akomodasi: Hotel bintang 4 atau setara.
  • Konsumsi: Makan tiga kali sehari dengan menu variatif.
  • Pendampingan: Tour leader berpengalaman asal Indonesia, serta pemandu lokal di tiap negara yang dikunjungi.
  • Dokumentasi: Foto dan video profesional untuk mengabadikan momen berharga.

Jadwal Perjalanan:
Peserta akan menjelajahi destinasi-destinasi unggulan di Singapura, Malaysia, dan Thailand selama enam hari. Mulai dari keindahan Marina Bay Sands di Singapura, kemegahan Menara Kembar Petronas di Malaysia, hingga pesona budaya dan alam di Thailand, semuanya telah dirancang untuk memberikan kesan mendalam.

Abdur Rohim, tour leader andalan PT Ammar Wisata Utama, menyatakan bahwa pengalaman dan profesionalisme adalah kunci utama keberhasilan paket ini. "Kami ingin memberikan pelayanan terbaik kepada setiap peserta, sehingga mereka bisa menikmati perjalanan tanpa kekhawatiran," ujar Abdur Rohim, yang dapat dihubungi di nomor 0815-3528-9654.


Pengalaman dan Reputasi

Sebagai perusahaan yang telah beroperasi sejak 2019, PT Ammar Wisata Utama dikenal dengan layanan berkualitas dan program perjalanan yang menarik. Dengan ribuan wisatawan yang telah bergabung dalam paket-paket sebelumnya, perusahaan ini terus berkomitmen memberikan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan berkesan.

Bagi Anda yang ingin menikmati liburan seru bersama keluarga atau teman, paket ini menjadi pilihan tepat. Untuk informasi lebih lanjut atau pendaftaran, segera hubungi PT Ammar Wisata Utama di kantor pusatnya atau melalui kontak resmi yang tersedia.

Rasakan kemewahan dan kenyamanan menjelajahi Asia Tenggara bersama PT Ammar Wisata Utama! Jangan lewatkan kesempatan ini, quota terbatas!

(Slim)

Minggu, 16 Mei 2021

Akses Menuju Pulau Cangkir Ditutup


KABARKRONJO.COM - Seluruh wisatawan yang akan berlibur ke Pulau Cangkir Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten harus menelan kekecewaan.


Pasalnya, hingga berita ini dimuat petugas kepolisan masih menutup akses menuju Pulau Cangkir di simpang tiga jalan arah Pulau Cangkir, Kronjo, Tangerang. 16/05/2021


Semua kendaraan menuju kawasan Pulau Cangkir yang menjadi primadona masyarakat itu diputarbalikan.


Jelas hal ini membuat para pengunjung kecewa, lantaran mereka harus putar balik.

Senin, 15 Februari 2021

Sebaiknya Warga Kecamatan Kronjo Baca ini


dudetik.com, Setiap wilayah memiliki cerita tersendiri, sehingga dipercaya warganya sebagai nama asal usul untuk diceritakan kembali saat ini. Seperti asal usul nama Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.



Ustad Fuad Chozin (60), warga Kronjo RT 04/02 desa Kronjo menceritakan asal usul nama Kronjo diambil nama “kroso” yaitu kerajinan warga dari anyaman daun kelapa.


Dahulu, ada seorang musyafir yang tidak ketahuan asalnya dibegal dan dibunuh yang kemudian dimasukan kedalam kroso. Musafir itu ditemukan juga tergantung di pohon kedondong oleh warga yang sedang mencari kayu bakar.



“Mayat tersebut tidak tercium bangkai, akan tetapi tercium wangi yang sangat harum,” kata Chozin.



Warga akhirnya menguburkan musyafir itu secara layak. Dikarenakan mayatnya sangat wangi, maka masyarakat akhirnya memanggil Ki Kronjo yang asal dari “kroso” bungkusan dari daun kelapa.



Nama-nama kepala Desa kronjo dari tahun ke tahun yaitu Muhayar 1938-1954, H.Sartawi 1954-1962, Mustarif 1962-1970, H Sutan 1970-1978, Adung sukari 1978-1986, Sudarman 1986-1994, H. Ahmad kusuma 1994-2002, Tarisno 2002-2008, Dedi Supriadi 2008-2014,Tarisno 2014 sampai sekarang.

 

Sumber : tangerangonline.id

Anda Warga Kecamatan Mauk? Sebaiknya Baca ini

KABARKRONJO.COM, SEJARAH - Nama Mauk diambil dari nama seorang pejuang pada masa penjajahan kolonial Belanda, yakni Ki Mauk. Untuk mengenang jasa-jasanya kemudian masyarakat mengabadikan namanya menjadi nama tempat, yang kini disebut Kecamatan Mauk.

Kecamatan Mauk memiliki potensi objek wisata, yaitu pantai Tanjung Kait. Selain itu, di wilayah Mauk banyak terdapat bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda dan China, seperti jembatan, gedung-gedung tua dan vihara di kawasan Pantai Tanjung Kait.

Masyarakat Mauk adalah masyarakat yang heterogen, terdiri dari etnis Jawa (Jawa Banten), Sunda, Betawi dan Thionghoa. Etnis Jawa berasal dari masyarakat Cirebon yang bermigrasi ke Banten sejak berdirinya kesultanan Banten. Sedangkan entis Sunda, jika dilihat dari sejarah bisa dipastikan adalah penduduk asli Mauk, kerena Mauk masih wilayah kekuasaan Kerajaan Padjadjaran. Adapun etnis Betawi dan Thionghoa berasal dari Batavia (Jakarta).

Pada umumnya masyarakat Mauk bermatapencaharian sebagai petani, nelayan dan pekerja industri, yang banyak berada di kawasan Kabupaten Tangerang. Mauk memiliki Sekolah Dasar yang tertua yaitu SDN Mauk I berdiri pada tahun 1928, SMAN 1 Mauk yang didirikan pada tahun 1982, dan SMA Paradigma (dulu nama SMA PGRI) yang berdiri pada tahun 1986.

 

Sumber : Tangerangkab.go.id

Sabtu, 13 Februari 2021

Anda Kurang Piknik? Ikuti Ide Cemerlang Wisata Murah Warga Benyawakan ini

duadetik.com, Ketika kita berencana untuk liburan, tentunya terlintas betapa banyaknya uang yang harus dikeluarkan untuk kegiatan yang banyak orang lakukan tersebut.


Liburan menjadi obat buat kamu yang sedang jenuh, kurang piknik, ditambah kondisi keuangan yang menipis. Tentunya perlu ide yang cemerlang untuk menikmati liburan tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak.


Sebenarnya banyak cara mengakali liburan agar tetap terlaksana tanpa harus mengeluarkan budget yang banyak.


Diantara liburan yang murah meriah namun berkesan adalah makan bersama di pematang sawah, seperti yang dilakukan warga Benyawakan Klebet Kemiri Tangerang ini, Selasa, 02/01/2018.


Warga Benyawakan dari keluarga besar Bani Suhaemi ini untuk mengisi liburan akhir tahun diiisi makan bersama keluarga besar di pematang sawah.

Dari pantauan KabarKronjo.com, liburan murah ala warga Benyawakan ini memang sangat berkesan, berkualitas, dan syarat makna, serta dapat menjalin kebersamaan dan tali silaturrahmi keluarga.



"liburan dengan makan bersama di pematang sawah ini indah, berkesan, dan murah" seloroh H. Sayuni, penggagas kegiatan .



Bagi para pembaca kegiatan liburan murah ala warga Benyawakan ini bisa jadi pilihan alternatif.[AD]

Jumat, 12 Februari 2021

Beginilah Teka-Teki Legenda Pulau Cangkir Tangerang


KabarKronjo.com, Kronjo - Pulau Cangkir dipopulerkan ke masyarakat luar oleh Ki Waslim bin Suryadi (alm.). Beliau berasal dari Baongas Jamban Pelawangan Indramayu Jawa Barat. Tujuannya Ki Waslim datang ke Pulau Cangkir untuk berziarah ke makam keramat Pangeran Jaga Lautan bin Sultan Maulana Hasanudin Banten. Pangeran Jaga Lautan adalah putra pertama Sultan Hasanuddin dengan selir atau cucu dari Syeh Sariphidayatulloh Sunan Gunung Jati Cirebon. 


Pulau Cangkir ini berlokasi di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Sekitar 1 jam perjalanan dengan mobil pribadi dari Kota Tangerang melalui Balaraja.


Setelah datang ke Pulau Cangkir, beliau kebingungan mencari jalan masuk ke Pulau Cangkir karena pada waktu itu untuk memasukinya harus menyeberang laut, kurang lebih 100 meter dari daratan. Pada waktu itu kondisi Pulau Cangkir masih berupa hutan belantara.


Dengan tujuan mendekatkan diri dengan Allah SWT, selanjutnya Waslim berkhalwat (menyepi seorang diri) di makam Pangeran Jaga Lautan selama 42 hari 42 jam. Dalam melakukan khalwat itu tidak sedikit godaan dan ujian dahsyat. Setelah beliau lulus dari berbagai macam godaan tersebut, beliau kedatangan seorang Syeh berpakaian haji dan menggenakan sorban berwarna hijau sambil berpesan untuk "menjaga Pulau Cangkir".


Kejadian tersebut terjadi pada malam Jumat Kliwon tahun 1974. Semenjak itu Ki Waslim bertambah yakin akan kebenaran bahwa Pangerang Jaga Lautan adalah seorang Wali yang membawa keramat. Akhirnya, keberadaan Pulau Cangkir menyebar luas kepada masyarakat.


Selain wisata ziarah, lokasi Pulau Cangkir juga dapat dinikmati sebagai wisata pantai. Keberadaan pedagang dan kuliner khas laut tersaji banyak disini. Bila kondisi air laut sedang tenang pun biasanya digunakan buat bermain air laut di pantainya. Hutan mangrove pun menjadi salah satu pesona di sekitar Pulau Cangkir dan muara Sungai Pasilian dengan bekas bangunan runtuh akibat abrasi laut.


Kini Pulau Cangkir sudah tidak terpisah lagi dengan daratan, warga setempat sudah melakukan pengurukan untuk membangun jalan penghubung antara daratan Pulau Jawa dengan Pulau Cangkir. Pun hikayat dulunya banyak monyet sudah tidak terlihat seiring ketiadaan pohon randu yang besar-besar di tempat itu.


Sumber : Biro Pemerintahan Provinsi banten

Kamis, 19 September 2019

Inilah Tangerang Islamic Theatre, Wisata Edukasi Terbaru Masyarakat Tangerang


TANGERANG | duadetik - Kota Tangerang kembali mempunyai salah satu wisata bernuansa Islam yaitu Tangerang Islamic Theatre yang berlokasi di Gedung MUI Kota Tangerang. Resmi di buka pada tanggal 25 Maret 2019, Tangerang Islamic theatre dikemas menjadi wisata yang tentunya akan di sukai oleh para generasi millenial.

Video sejarah Islam Banten ditampilkan di Tangerang Islamic Theatre dengan kemasan teknologi layaknya studio tiga dimensi. Hadirnya wisata ini, diharapkan sebagai syiar Islam untuk para generasi millenial untuk lebih menyukai dakwah Islam melalui kemasan teknologi.

Dilansir dari republika.co.id, Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah mengutarakan Tangerang Islamic Theatre akan menjadi wisata edukasi islami selain Masjid Raya Al-A’zhom dengan Islamic Gallery. Nantinya, Tangerang Islamic Theatre akan dijadikan Museum Asmaul Husna juga.

Tangerang Islamic Theatre buka setiap hari dan tidak dikenakan biaya. Kalian bisa dapat menikmati sajian tampilan sejarah di dalamnya secara gratis. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo kunjungi Tangerang Islamic Theatre dan tambah wawasan kalian!
(Sumber : About Tangerang)

Wow! Wisata Panorama Tebing Koja di Tangerang, Panorama Rasa Film Hollywood

Panorama Tebing Koja Tangerang
TANGERANG | duadetik - Kandang Godzilla, itulah sebutan lain untuk destinasi wisata Tebing Koja di Tangerang. Usut punya usut, alasan dibalik julukan tersebut karena di sana ada ada sebongkah batu  tebing yang bentuknya mirip dengan godzilla yang ada di film Hollywood. Tak hanya itu, kondisi alamnya pun seperti habitat dinosaurus di zaman purba yang ada di banyak film dokumenter arkeologi. Fotogenik!

Selain pesona tebing-tebingnya yang eksotis, di lahan selua dua hektar ini terhampar paduan kolam yang hijau pekat karena lumut dan bentangan pesawahan yang warnanya hijau bila memang baru ditanam atau kekuningan menjelang musim panen tiba.

Pengunjung sedang naik sampan di sungai antara tebing.


Kalau mau dapet foto yang lebih keren, disarankan untuk berkunjung saat matahari terbit atau terbenam. Dengan paduan cahaya jingga matahari, hasil foto kamu akan berasa lagi di film-film keren cetakan hollywood, deh pokoknya.

Oh ya, pembaca mungkin masih ada yang belum tau, sebenarnya tempat wisata rasa hollywood ini gak terbentuk secara alami, loh. Alias hasil buatan yang gak disengaja. Mulanya, area wisata ini adalah lahan penggalian pasir yang dimiliki swasta, Syarifudin. Namun, setelah tidak bisa dieksploitasi lagi, operasi penggalian pasir pun terhenti. Kemudian, anak-anak Syarifudin memanfaatkannya untuk bercocok tanam kecil-kecilan. Tak jarang areal ini pun digunakan anak-anak kampung untuk bermain.

fotonya berasa lagi berpetualang di zaman purba, ya.
Lokasi lahan tersebut terletak di kampung Koja, desa Cikuya, kecamatan Solear, kabupaten Tangerang dan mulai viral setelah salah satu warga kampung mengupload foto tempat ini di akun Facebook pribadinya. Sejak itulah, orang-orang pun mulai berdatangan berkunjung, bahkan ada juga yang dari luar daerah.

Untuk mengontrol kunjungan orang banyak sekaligus memelihara keasrian lahan seluas dua hektar ini, pihak pemilik areal ini pun menarik biaya tiket masuk kepada setiap pengunjung sebesar Rp 3.000 dan tarif parkir dengan harga yang sama. Murah meriah banget ini mah! Bayar gak nyampe Rp 10.000 dapet petualangan baru, hasil foto pasti keren pake banget. Ah, sungguh menyegarkan!

(Sumber : http://abouttng.com)

Internasional

Regional

Wisata